Terkadang aku ingin menyalahkan Tuhan. Kenapa Dia membuatku mencintai laki-laki yang tidak boleh aku cintai? Kenapa laki-laki itu harus berbeda denganku? Kenapa justru dia laki-laki yang paling membuatku nyaman? Kenapa harus dia satu-satunya laki-laki yang ingin aku jadikan sebagai teman hidupku? Kenapa harus dia, laki-laki yang selalu ingin aku cintai dan pedulikan? Kenapa harus dia, yang ingin aku jadikan yang terakhir dan selalu menemaniku setiap saat? Kalaupun tidak boleh, kenapa Engkau memberikan sebuah cinta yang sebesar ini padaku? Kalaupun tidak boleh, kenapa harus dia yang aku cintai? Terlepas dari semua itu, bolehkah aku tetap meminta-Mu untuk menjadikan semuanya mungkin? Karena sebenci apapun aku dengannya, aku tetap mencintainya.
Drop Of Rain
by Shinta Setyaningrum
Minggu, 06 Mei 2018
Lagi-Lagi Tentang Dia
Dan lagi-lagi memikirkan tentang laki-laki itu. Laki-laki paling brengsek yang pernah aku temui. Memang kami tidak terikat dengan status yang namanya 'pacaran', tapi hubungan kami bisa dibilang seperti itu. Entah aku yang bodoh atau dia yang terlalu membuatku nyaman sampai aku melupakan bahwa kami berbeda. Ya, aku seorang wanita Muslim berhijab mencintai seorang laki-laki beragama Kristen. Padahal dulu aku adalah orang yang paling keras menentang hubungan ini karena aku pikir, sebodoh apa mereka sampai mereka terjerumus ke cinta beda agama dan lebih memilih ciptaan-Nya daripada Tuhannya. Dan aku termakan omonganku sendiri. Aku tidak bisa menyalahkan diriku karna aku tidak bisa memilih siapa yang harus aku cintai. Tapi bodohnya kenapa aku tidak bisa menghindar dan justru semakin dalam mencintainya. Yang akhirnya membuatku tersakiti sebegini dalamnya. Semua memang salahku. Seharusnya aku tidak usah terlalu baik padanya. Seharusnya aku tidak perlu menawarkan diri untuk menjadi temannya, teman yang bisa dia percaya saat tidak ada seorangpun yang mau berteman dengannya. Seharusnya aku tidak mempercayai semua kata-katanya. Seharusnya aku tidak menitipkan hatiku pada laki-laki seperti dia. Aku salah. Sangat salah. Niatku baik, aku hanya ingin dia punya teman baik atau sahabat yang bisa menjadi tempatnya berkeluh kesah, tapi kebaikanku membuat semuanya hancur dan membuat diriku sendiri tersakiti. Dulu dia pernah berkata, "kalau mau pergi bilang ya, jangan tiba-tiba ngilang", oke aku pikir kalimat itu juga berlaku untuk dia, tapi lagi-lagi aku salah. Dimana dia sekarang? Sibuk dengan urusannya? Atau sudah mendapatkan wanita yang lebih menarik dan seagama dengan dia? Aku menyesal pernah menjadi orang baik dan orang paling peduli padanya. Semua waktuku, semua usahaku, semua yang aku relakan untuknya sia-sia. Aku tau ini akan terjadi, tapi aku tidak pernah menyangka akan seperti ini. Berbeda jauh dengan apa yang aku bayangkan. Sekarang dia pergi tanpa ada pesan atau ucapan selamat tinggal. Bahkan tadi saat aku membuka LINE yang katanya dia sudah tidak memakai LINE lagi, tapi malah dia mengganti foto profilnya. Sesusah itu menjelaskan semuanya? Kalaupun tidak mau menjelaskan, setidaknya ucapkan selamat tinggal supaya aku tidak perlu membuat harapan-harapan yang mungkin bisa menghancurkan diriku nantinya. Kamu, aku tidak pernah menyangka seseorang yang katanya sayang bisa sejahat ini. Kamu memang bisa membuatku lupa dengan orang yang sangat aku cintai sebelum kamu. Tapi, kalau disuruh untuk memilih, aku lebih baik tidak melupakan orang itu daripada aku harus bertemu denganmu. Aku sudah gagal menjadikan kamu sebagai laki-laki yang baik. Aku kira kisah kita akan seperti Gita dan Paul, tapi harapanku terlalu tinggi. Bahkan aku lupa, kalau aku tidak boleh menggantungkan harapanku kepada manusia karena akan berujung menyakitkan. Mungkin kamu berpikir bahwa keputusan kamu untuk meninggalkanku tanpa pesan ini benar. Tapi tanpa kamu sadari kamu sudah menyakiti aku sedalam ini. Aku terlalu bodoh mungkin, menunggumu berharap tiba-tiba kamu sadar dan kembali lagi padaku. Aku terlalu bodoh mungkin, sampai-sampai aku mengabaikan semua orang hanya demi menunggumu dan menjaga perasaanmu takut kalau kamu tersakiti. Aku menunggu kamu tapi kamu pergi bersama yang lain. Hidup ini sungguh lucu ternyata.
Senin, 30 April 2018
Cerita-Cerita Aja Ya
Momen yang paling membuatku rindu padamu adalah momen saat aku sakit, seperti kemarin...
Dua hari kemarin, aku sakit yang mengharuskanku untuk tidur dan males-malesan di kos. Aku didiagnosis kena gejala tipus dan katanya lambungnya juga kena. Selama 4 hari aku cuma tiduran doang karena badan aku rasanya sakit semua, demam, pusing, lemes, makan ga enak, mau ngapa-ngapain ga enak dan jadinya aku cuma di kos aja. Di kos kerjaan aku cuma tiduran, nonton youtube, nonton tv sama dengerin lagu. Tapi karna aku orangnya introvert jadi diem di kos aja ga ngebuat aku bosen-bosen banget. Tapi tetep aja ada bosennya lama-lama, pengen pergi tapi jalan aja sempoyongan. Pas hari kedua malem, badan aku menggigil, badan aku panas tapi rasanya dingin baaaaanget sampe-sampe kaos aku dobelin tiga terus aku selimutan. Nah pas ini nih aku tiba-tiba kangen banget sama ‘temen’ terbaik aku. Mikir ajasih, kalau aja aku masih sama dia, dia pasti jagain aku sekarang, kalau ada dia pasti dia bisa nemenin pas sakit beliin makanan atau apa, ga kayak gini, sakit sendirian cuma bisa nangis doang. Emang aku cengeng banget anaknya dikit-dikit nangis. Terus pas itu aku sambil dengerin lagu Perfect-Ed Sheeran yang bikin aku tambah kangen sama dia. Hehe. Kalau kamu baca ini, kamu inget ga lagu itu tiba-tiba sering muncul pas kita lagi di dalem mobil?
Dulunya dia orang paling cerewet banget kalau pas aku sakit. Dia yang selalu nyuruh makan padahal ga enak banget makan pas lagi sakit kan. Dia yang selalu nyuruh minum obat padahal udah tau aku orangnya ngeyelan gasuka minum obat. Tapi aku mikir lagi, itu kan udah dulu, sekarang kenyataannya gini. Entah kenapa aku itu orangnya susah banget suka lagi sama orang lain kalau sebelumnya udah sayang beneran sama orang. Bukannya aku ga nyoba buat lupain, udah biasa aja udah nerima semuanya, tapi untuk suka sama orang lagi kayak males dan buat apa juga gitulo. Ini aja ga ada yang chat sama sekali hahaha hape cuma buat nonton youtube sama chat bapak doang. Serius. Kalau misal ada cowok chat gitu yaudah ku bales seadanya atau kadang ga aku buka chatnya kemarin-kemarin soalnya males (kecuali temen ya). Bukannya aku sok-sokan sok cantik atau gimana:’) chat cewek aja juga kadang ga aku bales aku diemin doang:(
Lah kok malah ceritanya sampe situ yak...
Pokoknya pas sakit itu bener-bener jadi inget lagi sama kangen lagi lah sama dia. Soalnya dulu biasanya bareng kan. Makan bareng, jalan-jalan bareng, muter-muter gajelas kalau gabut malem-malem, atau nonton film baru di bioskop. Terus tiba-tiba dia ngilang entah kemana tanpa pamit dulu. Mungkin kalau pamit dia takut aku nangis-nangis gitu kali ya...
Tapi, apapun alasan dia semoga dia sekarang bahagia.
Abis nangis itu aku langsung tidur. Bangun-bangun badan aku tambah ga enak terus aku buat tidur lagi dan seharian aku ga makan. Pas periksa ke dokter aku nimbang berat badan aku dan ternyata turun 4kg. Akhirnya berat badan aku turun juga meskipun caranya salah-_-
Udah ah, cerita aku tambah gajelas...
Sekarang udah sehat lagi alhamdulillah. Tapi masih kangen dia.
Setidaknya aku sudah menepati janjiku untuk tidak pergi. Dan aku tetap di sini.
Hal yang paling aku sesali saat kepergianmu adalah aku belum bisa membuatmu menjadi seorang laki-laki yang baik. Aku belum bisa mengarahkan kamu ke jalan yang benar. Sampai sekarang aku masih mendoakan kebaikan untukmu. Aku percaya Tuhan punya 1001 cara untuk mendekatkan kita kembali. Semoga aku selalu bisa menjadi “teman” yang bisa kamu percaya. Dan ku harap hanya aku rumah ternyaman yang membuatmu selalu ingin pulang.
Teruntuk kamu yang selalu aku rindukan...
Langganan:
Postingan (Atom)